ARTIKEL
Peran Pupuk Hijau dalam Pengelolaan Penyakit Tular Tanah pada Tanaman Hortikultura 60 Pembaca
30-08-2022

Beberapa aspek praktik budidaya tanaman seperti rotasi tanam, frekuensi pengolahan tanah, jenis kompos, hingga aplikasi pupuk dan pestisida berpengaruh terhadap ragam populasi mikrobia tanah. Vegetasi yang ditanam atau dibenamkan di lahan seperti pupuk hijau juga menjadi faktor penting karena menyediakan sumber karbon spesifik bagi mikroorganisme tanah. Di sisi lain, senyawa yang dihasilkan mikroorganisme tersebut juga mempengaruhi proses dekomposisi materi organik tanah sehingga lebih mudah diserap oleh akar tanaman.2 Pupuk hijau adalah pupuk yang bersumber dari vegetasi (tanaman atau tumbuhan) yang masih hijau, baik dalam bentuk segar maupun setelah dikomposkan. Biomassa pupuk hijau biasanya digabungkan ke tanah dengan cara dibajak. Aplikasi pupuk hijau ke tanah bermanfaat untuk menambahkan bahan organik, terutama unsur hara nitrogen (N). Hampir semua jenis tanaman dapat dijadikan pupuk hi

Selanjutnya
Pentingnya meningkatkan Resistensi pada Tanaman sebagai Ketahanan terhadap Penyakit 176 Pembaca
15-08-2022

Komponen pengendalian hama/penyakit terpadu antara lain adalah penggunaan varietas tahan, cara bercocok tanam, pemanfaatan agen biologis, pestisida dan pengamatan hama/penyakit secara rutin (monitoring). Penggunaan varietas tahan ternyata biayanya relatif murah, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan mudah diaplikasikan oleh petani di lapang. Dengan demikian ketahanan suatu tanaman, khususnya terhadap serangan OPT sangat memegang peranan penting dalam pengendalian hama secara terpadu. Peranan varietas tahan termasuk dalam pengendalian secara teknik budidaya (tindakan agronomi). Pengendalian hama secara teknik budidaya meliputi penanaman varietas / kultivar resisten, pergiliran tanaman / varietas, pemupukan, sanitasi dan pengaturan waktu tanam. Penanaman varietas resisten / tahan merupakan salah satu cara pengendalian hama yang cukup baik, karena biayanya murah, mudah dan tidak berpengaruh negatif terhadap lingkung

Selanjutnya
Potensi Tanaman Bitung sebagai bahan Pestisida Nabati Potensial pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan 50 Pembaca
08-08-2022

Beberapa tindakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat digunakan pada komoditas hortikultura  antara lain dengan cara kultur teknis (rotasi tanaman, sanitasi), penggunaan varietas tahan, pengendalian hayati dengan memanfaatkan predator dan parasitoid, pengendalian dengan menggunakan pestisida nabati dari ekstrak tumbuhan serta pengendalian secara kimia dengan menggunakan pestisida sintetik. Budidaya hortikultura secara organik dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada berupa agens hayati dan pestisida nabati serta pengunaan pupuk organik diharapkan dapat menekan populasi dan intensitas serangan OPT pada komoditas hortikultura. Meningkatnya kesejahteraan akan  meningkatkan  pula kebutuhan makanan baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah makanan yang berkualitas, sehat dan aman dikonsumsi, terhindar dari pencemaran bahan kimia beracun seperti pestisida kimia. Untuk menghasilk

Selanjutnya
Strategi Pengendalian Ramah Lingkungan untuk Hama Invasif: Ulat Grayak Jagung / Fall Armyworm (Spodoptera frugiperda) 71 Pembaca
26-07-2022

Ulat grayak jagung (fall armyworm / FAW) adalah hama yang berasal dari Benua Amerika, tapi kini telah menyebar hingga ke Afrika dan Asia yang menyebabkan kerusakan besar pada banyak jenis pertanaman. Hama ini memiliki kisaran inang yang luas yakni mencapi 350 spesies tanaman, mulai dari tanaman pangan seperti jagung, sorghum, dan tebu, hingga komoditas hortikultura penting seperti jagung manis.1 Serangga dewasa (ngengat) dari hama ini sangat mudah menyebar karena memiliki kemampuan terbang hingga 100 km dalam semalam. Pada jagung manis, larva FAW akan menyerang pucuk atau titik tumbuh sehingga tanaman gagal berkembang dan mati.1 Umur serangga betina dewasa relatif singkat (13-19 hari), tapi sangat subur karena mampu menghasilkan hingga 1.000 telur per individu, dan biasanya meletakkan 100-300 telur tiap cluster pada permukaan daun tanaman inang. Larva FAW bersifa

Selanjutnya
Arti dan peran penting Karantina Pertanian sebagai salah satu Strategi Pengendalian Penyakit Tanaman 73 Pembaca
18-07-2022

Pendahuluan  Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat menyebabkan kehilangan hasil pada komoditas pertanian, terutama komoditas hortikultura terdiri dari gulma, hama, dan patogen (cendawan, bakteri, virus, Mycoplasma Like Organism (MLO), Ricketsia Like Organism (RLO), dan nematoda). Setiap jenis OPT tersebut memiliki daerah penyebaran yang beragam di seluruh dunia. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia masih bebas dari beberapa OPT berbahaya tertentu (yang biasa disebut dengan  OPTK A1), dalam mencegah masuknya                OPTK A1 ke dalam wilayah NKRI, arti dan peran penting karantina pertanian sangat diperlukan. Peran penting pertama karantina pertanian adalah untuk mencegah masuknya OPTK A1 ke wilayah NKRI. Jika peran penting

Selanjutnya
Tantangan pengembangan Varietas Resisten sebagai ketahanan Tanaman terhadap Penyakit 78 Pembaca
18-07-2022

Perkembangan ilmu bioteknologi telah memberikan kita kemudahan dalam merekayasa genetika tanaman baik untuk keperluan peningkatan produksi, keindahan/estetika maupun untuk menciptakan tanaman resisten terhadap hama dan penyakit.Gen resistensi terhadap patogen biasanya terkandung dalam tipe liar (wild type)  jenis tanaman tersebut. Tanaman liar biasanya ditemukan di sentra-sentra asal jenis tanaman tersebut, contohnya di Peru Amerika Latin untuk kentang. Sumber gen resisten alami ini, semakin lama semakin sulit diperoleh, baik karena makin berkurang ketersediaan tumbuhannya maupun kesulitan dalam mendapatkannya. Sering pula gen resisten dapat diidentifikasi tetapi gennya sulit dipersilangkan, kadang banyak gen resistensi tersebut terkait (linkaged) dengan sifat yang tidak diinginkan, menghasilkan sterilitas, dan banyak lagi kendala lainnya.          &nb

Selanjutnya
Penggunaan Tanaman Resisten dalam Pengendalian Penyakit Tanaman 43 Pembaca
18-07-2022

Prinsip Pengendalian Hama Terpadu adalah merupakan konsepsi pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan ekologi yang multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Penggunaan tanaman resisten merupakan salah satu taktik pengendalian OPT yang paling mudah, efektif, dan aman. Pengendalian dengan penggunaan tanaman resisten mudah diterapkan karena petani hanya perlu melakukan praktik bercocok tanam seperti biasa, tidak diperlukan adanya pemberlakuan tambahan, karena perlindungan tanaman terhadap penyakit sudah ada dengan sendirinya di dalam varietas yang ditanamnya.             Penggunaan tanaman resisten juga banyak yang dilaporkan efektif dalam mengendalikan penyakit tanaman, bahkan beberapa mampu bertahan tetap resisten untuk

Selanjutnya
Penggunaan Fungisida yang tepat dalam mengendalikan penyakit tanaman 41 Pembaca
18-07-2022

Permasalahan kehilangan hasil pada komoditas hortikultura diantaranya dapat diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan (OPT), seperti patogen penyebab penyakit tanaman. Salah satu cara yang dilakukan petani untuk mengendalikan  penyakit tanaman dengan menggunakan fungisida kimia. Senyawa kimia yang terkandung dalam fungisida untuk  mengendalikan setiap patogen berbeda – beda, bahkan dalam satu jenis bahan kimia mekanismenya pun berbeda. Masih banyak petani  yang menganggap bahwa semua OPT adalah hama, sehingga sering terjadi petani hanya mengaplikasikan insektisida untuk semua jenis OPT.   Mengenali OPT yang menjadi target pengendalian Setelah petani mengetahui bahwa permasalahan OPT pada lahan pertanamannya adalah penyakit, maka langkah berikutnya adalah memelajari jenis patogennya (jamur, bakteri, vi

Selanjutnya
Peluang dan Tantangan Revitalisasi Klinik PHT 35 Pembaca
18-07-2022

Klinik PHT sebagai lembaga layanan kesehatan tanaman di tingkat petani yang menjadi media konsultasi, koordinasi, produksi/perbanyakan bahan pengendali OPT ramah lingkungan dan diseminasi teknologi terkait pengendalian OPT hortikultura. Peran klinik PHT yang sangat vital tersebut perlu untuk terus mendapat dukungan dari pemerintah dalam hal revitalisasi sehingga kesadaran, motivasi dan inisiatif para anggota klinik PHT diharapkan selalu ada dalam menjalankan kegiatan klinik PHT secara berkelanjutan. Pelayanan Klinik PHT sebagai pusat informasi dan konsultasi yang dilakukan dari dan oleh kelompok tani, antara lain: Melakukan identifikasi dan diagnosis di klinik PHT, mengenal permasalahan-permasalahan yang ditemui di lapang dalam proses budidaya tanaman, khususnya terkait ma

Selanjutnya
Pestisida Nabati sebagai Alternatif Bahan Pengendali OPT Hortikultura Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan 175 Pembaca
08-07-2022

Penggunaan pestisida sintetik/kimia oleh petani merupakan salah satu metode pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang memberikan hasil pengendalian dengan kelebihan dapat  dilihat dengan segera pengaruhnya dalam mengendalikan penyakit tanaman. Namun, berdasarkan pengalaman di lapangan, selain kelebihan pestisida sintetik tersebut, berbagai masalah dipastikan akan timbul, diantaranya kontaminasi terhadap produk pertanian, tanah dan air, terjadinya resistensi pada target patogen sasaran, dan menimbulkan dampak negatif terhadap  kesehatan petani. Paparan pestisida dalam jangka panjang akan mengganggu kesehatan organ mata, kulit, pernafasan, jantung, pencernaan, dan sistem syaraf. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mengakibatkan kegagalan manajemen melalui resurjensi hama dan permasalahan hama sekunder seperti peningkatan resistensi. Keberadaan hama pada tan

Selanjutnya