ARTIKEL
Pentingnya meningkatkan Resistensi pada Tanaman sebagai Ketahanan terhadap Penyakit 176 Pembaca
15-08-2022

Komponen pengendalian hama/penyakit terpadu antara lain adalah penggunaan varietas tahan, cara bercocok tanam, pemanfaatan agen biologis, pestisida dan pengamatan hama/penyakit secara rutin (monitoring). Penggunaan varietas tahan ternyata biayanya relatif murah, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan mudah diaplikasikan oleh petani di lapang. Dengan demikian ketahanan suatu tanaman, khususnya terhadap serangan OPT sangat memegang peranan penting dalam pengendalian hama secara terpadu. Peranan varietas tahan termasuk dalam pengendalian secara teknik budidaya (tindakan agronomi). Pengendalian hama secara teknik budidaya meliputi penanaman varietas / kultivar resisten, pergiliran tanaman / varietas, pemupukan, sanitasi dan pengaturan waktu tanam. Penanaman varietas resisten / tahan merupakan salah satu cara pengendalian hama yang cukup baik, karena biayanya murah, mudah dan tidak berpengaruh negatif terhadap lingkung

Selanjutnya
Tantangan pengembangan Varietas Resisten sebagai ketahanan Tanaman terhadap Penyakit 77 Pembaca
18-07-2022

Perkembangan ilmu bioteknologi telah memberikan kita kemudahan dalam merekayasa genetika tanaman baik untuk keperluan peningkatan produksi, keindahan/estetika maupun untuk menciptakan tanaman resisten terhadap hama dan penyakit.Gen resistensi terhadap patogen biasanya terkandung dalam tipe liar (wild type)  jenis tanaman tersebut. Tanaman liar biasanya ditemukan di sentra-sentra asal jenis tanaman tersebut, contohnya di Peru Amerika Latin untuk kentang. Sumber gen resisten alami ini, semakin lama semakin sulit diperoleh, baik karena makin berkurang ketersediaan tumbuhannya maupun kesulitan dalam mendapatkannya. Sering pula gen resisten dapat diidentifikasi tetapi gennya sulit dipersilangkan, kadang banyak gen resistensi tersebut terkait (linkaged) dengan sifat yang tidak diinginkan, menghasilkan sterilitas, dan banyak lagi kendala lainnya.          &nb

Selanjutnya
Penggunaan Tanaman Resisten dalam Pengendalian Penyakit Tanaman 43 Pembaca
18-07-2022

Prinsip Pengendalian Hama Terpadu adalah merupakan konsepsi pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan ekologi yang multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Penggunaan tanaman resisten merupakan salah satu taktik pengendalian OPT yang paling mudah, efektif, dan aman. Pengendalian dengan penggunaan tanaman resisten mudah diterapkan karena petani hanya perlu melakukan praktik bercocok tanam seperti biasa, tidak diperlukan adanya pemberlakuan tambahan, karena perlindungan tanaman terhadap penyakit sudah ada dengan sendirinya di dalam varietas yang ditanamnya.             Penggunaan tanaman resisten juga banyak yang dilaporkan efektif dalam mengendalikan penyakit tanaman, bahkan beberapa mampu bertahan tetap resisten untuk

Selanjutnya
SOLARISASI TANAH: Metode Pengendalian OPT Non-Kimiawi yang Efektif dan Bebas Residu 255 Pembaca
20-05-2022

Solarisasi tanah merupakan metode pengendalian OPT dengan memanfaatkan lembaran plastik polietilen (PE) transparan dan panas matahari untuk menekan populasi mikrobia patogen dalam tanah. Metode ini menjadi salah satu langkah efektif dalam manajemen pengelolaan terpadu hama penyakit tanaman secara non-kimiawi dan dapat dikombinasikan dengan langkah-langkah pengendalian lainnya. Solarisasi tanah termasuk ke dalam pengendalian OPT secara pre-emptif untuk memutus siklus hidup mikrobia patogen sehingga populasi dan potensi serangannya pada tanaman dapat terkontrol di bawah ambang batas ekonomi.1   Keuntungan solarisasi tanah, metode ini bersifat aman bagi petani, tanaman utama, dan organisme non-target lainnya karena tidak menggunakan bahan kimiawi berbahaya. Metode ini juga mudah diadopsi oleh petani karena tidak membutuhkan keterampilan khusus.1 Solarisasi tanah juga s

Selanjutnya
Sensor Cuaca dan Tanah Menuju Agroindustri 4.0 359 Pembaca
07-02-2020

Dinamika iklim yang saat ini sulit diprediksi merupakan salah satu tantangan dalam bercocok tanam. Perubahan iklim global ditandai dengan peningkatan kejadian anomali iklim diantaranya fenomena El-Nino yang terjadi saat ini menjadi tantangan bagi Direktorat Perlindungan Hortikultura untuk terus berupaya menjawab tantangan yang ada.Seiring dengan kemajuan teknologi pertanian dan menyongsong era industri 4.0 Direktorat Perlindungan Hortikultura memberi bantuan alat sensor tanah dan cuaca pada keltan Gede Harapan, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kab. Cianjur dan keltan Gede Harapan menyampaikan ucapan terimakasih saat bimtek pemanfaatan sensor tersebut. Bimtek dihadiĊ•i petugas (POPT dan PPL) dan petani setempat.

Selanjutnya
LIMA KELOMPOK PENGENDALI HAYATI ATAU BIO PESTISIDA ALAMI 225 Pembaca
07-02-2020

Kelompok tumbuhan insektisida nabati, adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan pestisida pengendali hama insekta. Contoh tumbuhan dari kelompok ini adalah: piretrium, aglaia, babadotan, bengkuang, jaringau, sirsak, saga, srikaya, sereh,   Kelompok tumbuhan antraktan atau pemikat, adalah tumbuhan yang menghasilkan suatu bahan kimia yang menyerupai sex pheromon pada serangga betina. Bahan kimia tersebut akan menarik serangga jantan, khususnya hama lalat buah dari jenis Bactrocera dorsalis. Contoh tumbuhan dari kelompok ini adalah: daun wangi dan selasih.

Selanjutnya
MENYIMAK KASUS BUSUK BATANG BUAH NAGA DI KEPULAUAN RIAU 2012 317 Pembaca
06-02-2020

Buah naga merupakan buah eksotik dari Amerika yang mulai banyak dikembangkan di negara-negara Asia seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Taiwan, Philiphina, termasuk Indonesia. Perpaduan rasa buahnya yang manis-asam dengan tekstur yang lembut dan watery (banyak mengandung air) membuat buah ini semakin digemari, terutama untuk dibuat jus buah, sebagai campuran dalam es buah, ataupun sekedar pelepas dahaga. Pasar buah naga masih dikuasai oleh Vietnam dan Thailand. Namun, kedua negara itupun hanya mampu memenuhi ± 50% permintaan pasar dunia. Budidaya buah naga terbilang mudah dan tidak memerlukan keahlian tertentu, tetapi tetap membutuhkan ketelatenan dan keseriusan. Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara. Di Indonesia, sentra produksi buah naga diantaranya Riau (Siak, Kota Pekanbaru), Banten (Serang), Jawa Tengah (Karanganyar, Teg

Selanjutnya
Enam Tepat Pestisida Hasilkan Produk Hortikultura Aman Konsumsi 230 Pembaca
06-02-2020

Sudah menjadi hal biasa petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama penyakit. Ada perbedaan pengertian antara pestisida dan residu pestisida. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman, pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur dan perangsang tumbuh, bahan lain serta organisme renik atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman. Residu pestisida menurut para pakar adalah zat tertentu yang terkandung di dalam produk, baik sebagai akibat langsung maupun tak langsung dari penggunaan pestisida. Ini mencakup senyawa turunan pestisida serta senyawa hasil konversi, metabolit, senyawa hasil reaksi dan zat pengotor yang dapat memberikan pengaruh toksikologik. Residu pestisida pada sayuran tidak dapat dilihat langsung atau diterka kadarnya dengan mata telanjang. Tingkat bahaya

Selanjutnya
Sistem Budidaya Hortikultura Ramah Lingkungan Semakin Ngetrend Dikalangan M 203 Pembaca
01-02-2020

Seiring perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin dinamis, menuntut penyediaan bahan pangan yang aman dikonsumsi. Tak terkecuali dalam penyediaan produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan yang makin dituntut berkualitas, fresh dan bebas residu pestisida kimia. Mau tak mau, sistem produksi hulunya juga dituntut berbenah dan menyesuaikan diri. Salah satunya dengan cara menerapkan teknik budidaya ramah lingkungan."Sebagai negara agraris beriklim tropis, pertanian Indonesia tak hanya harus mampu menghasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi, namun juga harus berkualitas, sehat dan aman dikonsumsi. Sistem budidaya pertanian kita mau tidak mau harus menerapkan standar mutu dan keamanan pangan, tak hanya level nasional tapi berstandard global. Ini menjadi bagian penting dalam rangka mewujudkan target Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045," ujar Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf di sela Focus Group Disc

Selanjutnya
Belajar Budidaya dan Pengelolaan OPT Stroberi Dari Petani Korea Selatan 751 Pembaca
31-01-2020

Stroberi yang merupakan tanaman asli Chili (Amerika Selatan) sudah sejak lama dikembangkan di Indonesia. Selain dikonsumsi segar, stroberi juga banyak dijadikan makanan olahan seperti sirup, selai, manisan atau bahan tambahan makanan lain. Varietas stroberi introduksi yang berkembang di Indonesia adalah Osogrande di Purbalingga, Selva di Karanganyar, Earlibrite (Holibert) di Garut, Ciwidey Bandung, Rosa Linda, Sweet Charlie, Aerut, dan Camarosa di Bedugul Bali, Dorit, Lokal Berastagi dan California di Berastagi, Chandler di Bondowoso PTPN XII, serta Lokal Batu di Batu (sumber: Balitjestro). Karena memerlukan temperatur rendah, stroberi di Indonesia sebaiknya dibudidayakan di daerah dataran tinggi. Selain itu, stroberi dapat tumbuh dengan baik pada daerah

Selanjutnya