PENYAKIT RIMPANG 1

Penyakit Akar Nematoda

901111-12_110220201581355572_img3D

Penyebab: Meloidogyne spp. dan Radopholus similis.

Gambar : Gejala serangan nematoda Meloidogyne spp. pada akar kunyit (A) dan kencur (B).
Telur dan larva Meloidogyne spp.

Sumber: Balittro
Nematoda bertahan hidup dalam jaringan rimpang, bahkan R. similis dapat bertahan dalam rimpang jahe yang disimpan pada keadaan suhu kamar selama 3 – 12 bulan.

Penyebaran nematoda dapat melalui tanah, rimpang yang terserang, alat pertanian, aliran air, dan migrasi alami.
Gejala serangan:

901111-12_110220201581355582_img3E

1) Serangan Meloidogyne spp. (nematoda puru akar) berupa bengkak (puru) pada rimpang dan akar. Puru disebabkan oleh infeksi nematoda betina.
Di dalam setiap puru terdapat betina yang mengandung ratusan sampai ribuan telur dan larva nematoda. Bila bagian puru dipotong terlihat bercak cokelat pada jaringan di sekitarnya

2) Serangan R. similis (nematoda pelubang akar) berupa bintik- bintik berwarna hitam pada permukaan rimpang. Bila rimpang tersebut dipotong melintang, tampak luka-luka berwarna cokelat pada batas antara bagian rimpang sakit dengan yang masih sehat.

Serangan nematoda tersebut di atas menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, daun klorosis, dan jumlah anakan berkurang.
Tanaman inang: jahe, lengkuas, kunyit, kencur, temulawak, temuputih, kapulaga, krisan, kentang, kubis, tomat, ubi jalar, tembakau, teh, tebu, pisang, dan jeruk



Bercak daun

901111-12_110220201581355590_img32

Gambar :
1. Gejala bercak daun Phyllosticta pada jahe;
2. Gejala bercak daun Curvularia pada kunyit;
3. Gejala lanjut bercak putih pada jahe

Gejala bercak daun Phyllosticta pada jahe;Penyebab:

Phyllosticta zingiberi (bercak totol putih)

Sumber inokulum adalah benih dan sisa-sisa tanaman yang sakit. Patogen dapat bertahan dalam jaringan tanaman sakit selama 14 bulan.
Spora (konidium) dipencarkan oleh percikan air hujan dan angin. Infeksi dapat terjadi melalui stomata, luka, atau langsung menembus permukaan daun
Gejala serangan: pada daun terdapat bercak-bercak klorotik kecil berbentuk bulat sampai oval, berukuran 3-5 mm, yang di sekelilingnya ber-warna lebih terang. Selanjutnya bercak men-jadi putih yang pada bagian tengahnya terdapat bintik-bintik hitam yang merupakan piknidium (tubuh buah) cendawan. Biasanya bercak lebih banyak pada daun muda
Pada serangan berat seluruh daun menjadi kering. Kerusakan akan menjadi lebih parah bila serangan terjadi sejak tanaman masih muda, Sedangkan serangan pada waktu tanaman sudah tua dan rimpang sudah berisi, serangan penyakit tidak
Gejala bercak daun Curvularia pada kunyit;perlu dikhawatirkan.
Tanaman inang: jahe

Curvularia sp.

901111-12_110220201581355605_img35901111-12_110220201581355605_img35

Penyakit lebih banyak terdapat pada tanaman yang pertumbuhannya kurang baik, seperti kekurangan hara.
Spora dapat disebarkan oleh angin dan percikan air.
Gejala serangan: timbulnya bercak yang tepinya tidak teratur pada ujung daun. Pusat bercak berwarna cokelat keputih-putihan dan tepi berwarna cokelat tua dengan halo berwarna kuning. Bercak meluas ke arah pangkal daun, akhirnya seluruh daun mengering.
Tanaman inang: kunyit, temu kunci, kesumba keling, asparagus, kencur, lengkuas, kenaf, rosella, enceng gondok, palem, drasena, melati, asparagus, kesumba keling, cabai, sorgum, dan jagung.

Colletotrichum capsici

Cendawan C. capsici membentuk banyak sklerotium dan mempertahankan diri dalam sisa-sisa tanaman yang sakit.
Konidium disebarkan oleh angin, percikan air hujan. Infeksi terjadi hanya melalui luka-luka.
Gejala serangan: serangan cendawan C. capsici pada daun menyebabkan timbul bercak bulat panjang atau lonjong (4-5 X 2-3 cm), berwarna putih kehijauan dengan tepi cokelat. Sedangkan pusat bercak berwarna putih abu-abu. Penyakit kurang berkembang pada musim kemarau di lahan yang berdrainase baik pada suhu 30 C dan kelembaban tinggi penyakit berkembang sangat baik.
Tanaman inang: kunyit, temu kunci, kesumba keling, asparagus, kencur, lengkuas, kenaf, rosella, enceng gondok, palem, drasena melati, asparagus, kesumba keling, cabai, sorgum, dan jagung.

Gloeosporium sp.

Cendawan dapat bertahan pada jaringan tanaman yang sakit dan menyebar melalui angin, air, dan serangga.
Gejala serangan: pada daun tua terdapat bercak berwarna cokelat tua, dimulai dari ujung daun dan meluas ke pangkal daun. Penyakit dapat meluas dan menyebabkan akar rimpang busuk basah dan berwarna cokelat tua. Namun akar rimpang yang sehat, masih dapat timbul tunas-tunas baru. Rumpun tetap tumbuh meskipun beberapa batang tanaman mati.
Tanaman inang: lengkuas, pisang, cabai, kelapa.

Pyricularia sp. (becak putih)

Cendawan dari genus Pyricularia yang menyerang tanaman Famili Zingiberaceae di Indonesia belum ada laporan, baik dalam literatur maupun laporan petugas dari lapang.
Hasil surveilan OPT tanaman jahe yang dilakukan oleh Balittro dan Direktorat Perliindungan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat) dijumpai konidia cendawan Pyricularia sp. (identifikasi oleh Dr. Dono Wahyuno), diduga merupakan patogen penyebab penyakit bercak daun putih.
Cendawan dari genus Pyricularia berwarna terang, monokariotik. Konidiofor berdinding tebal, kuat, dan berlekuk-lekuk.
Hyfa bersekat, berwarna hyalin sampai cokelat.
Konidia berbentuk lonjong seperti buah alpokat, terdiri dari 3 sel, dimana sel ke 1 berwarna bening, sel ke 2 dan 3 samar-samar (keruh/ seperti berasap, terlihat kontras dengan sel yang bening.
Gejala serangan: bercak berbentuk seperti kumparan, gejala awal dimana pusat bercak berwarna hijau keabu-abuan dengan pinggir berwarna kekuning-kuningan. Pada kelembaban tinggi penyakit berkembang, bercak akan melebar dengan pusat berwarna abu keputih-putihan
Tanaman inang: jahe

 

Jenis OPT Obat - Jahe