BOTRYODIPLODIA

Penyakit Kulit Botryodiplodia : Botryodiplodia theobromae Pat. atau dengan nama lain
Diplodia mangiferae Koord.

901111-12_29012020_1580302784_img37

Morfologi dan daur penyakit

Cendawan membentuk piknidium dengan konidium berbentuk jorong, bersel 1, hialin pada waktu muda dan kemudian setelah dewasa konidium bersel 2, dan berwarna gelap. Patogen dapat mempertahankan diri pada ranting-ranting, dan kulit cabang yang terinfeksi.
Penyinaran matahari secara penuh dan mendadak pada pangkal cabang dan batang lain akibat pemangkasan yang terlalu berat, dapat mendorong per-kembangan patogen. Pemetikan buah pada keadaan cuaca lembab dan adanya pelukaan dapat mendorong terjadinya infeksi pada buah yang dipanen.
Di Indonesia penyakit ini terdapat di Purworejo (Jawa Tengah).

Gejala serangan

901111-12_29012020_1580302790_img38

Pada bagian tanaman yang terserang yaitu batang atau cabang, mengeluarkan blendok, kulit berwarna gelap, kemudian mengering dan agak mengendap dan selanjutnya pecah dan mengelupas sebagai kepingan. Bagian yang sakit menjadi luka yang terbuka (kanker). Cabang yang terserang berat bisa mati.
Penyakit ini biasanya timbul pada pangkal batang dan cabang-cabang yang mendadak menerima sinar matahari penuh antara lain karena pemangkasan terlalu berat.
Patogen ini dapat menyebabkan matinya ujung tanaman (dieback) pada ranting tanaman, juga dapat menyebabkan busuk lunak pada buah.

Tanaman inang lain

Nenas, nangka, teh, jeruk, kopi, akar tuba (Derris spp.), kelapa sawit, sawo, lengkeng, manggis, karet, ubi jalar, leci, kweni, ubi kayu, pisang, rambutan, apokat, jambu biji, kakao, kemiri, jagung


Pengendalian


Cara kultur teknis

Menghindari pemangkasan tanaman terlalu berat
Sanitasi terhadap sisa-sisa tanaman yang dapat menjadi sumber inokulum

Cara kimiawi

Pengapuran pangkal batang
Menutup bagian tanaman yang luka pada waktu pemangkasan dengan karbolium plantarium
Penggunaan fungisida yang efektif bila dijumpai gejala serangan