KUMBANG PENGGEREK

Kumbang penggerek: Metamasius hemipterus,
(weevil borer. Ordo: Coleoptera)
Famili: Curculionidae

901111-12_01022020_1580538985_n2

Kumbang Dewasa M. hemipterus (Sumber CPC 2005 Edition)

Gejala

Segera setelah larva berkembang, maka tanaman yang terinfeksi akan membusuk dan menimbulkan bau asam.
Bagian tanaman yang diserang adalah daun dan bonggol/pangkal tanaman. Stadia tanaman yang diserang yaitu stadia pertumbuhan vegetatif.

Morfologi dan Bioekologi

Panjang telur 1,7 mm, tembus cahaya dan berwarna kuning krem. Larva berbentuk sempurna, tebal, mempunyai 5 – 6 segmen pada bagian perutnya., berwarna putih, bagian toraks dan sternit abdominal berwarna kekuning-kuningan, panjang 15 - 17 mm. Kepala berwarna coklat, biasanya dengan garis-garis/belang-belang di bagian belakang, lebarnya 3,2 – 4,5 mm. Segmen abdominalnya mempunyai ciri khas, yaitu terdapat tiga lipatan di bagian belakang. Segmen abdominal 1 – 8 spirakel yang jelas.
Panjang pupa 14,5 mm, bagian anterior dan posterior mengerut, mempunyai 5 bagian spirakel pada bagian abdominal, dan terlihat dari atas.
Imago mempunyai warna yang variabel, hampir permukaan tubuhnya berwarna hitam, dengan dasar merah yang meluas pada bagian elitranya atau pada bagian elitra ini terdapat garis berwarna hitam dan merah secara membujur. Femur berwarna merah, merah garis-garis, atau juga kombinasi antara merah dan hitam. Lebar badan 9 – 14 mm.
Telur menetas setelah 4 hari. Larva mengalami ganti kulit beberapa kali selama 7 minggu. Setelah itu terbentuk kokon inang yang berupa serat-serat. Pupa ini akan bertahan selama 10 hari dan berubah menjadi serangga dewasa dan akan keluar bila kondisi lingkungan mendukung.

Tanaman Inang Lain

Kelapa, pisang, tebu; ubi, sorghum, jagung.

Daerah Sebaran

Eropa, Asia: Indonesia (Kalimantan), Philippines, Afrika: Cameroon, Congo Democratic Republic, Congo, Equatorial Guinea, Gabon, Nigeria, Amerika Tengah & Caribbean: Antigua and Barbuda, Barbados, Belize, Costa Rica, Cuba, Dominica, Dominican Republic, El Salvador, Grenada, Guadeloupe, Guatemala, Haiti, Honduras, Jamaica, Martinique, Montserrat, Nicaragua, Panama, Puerto Rico, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent and the Grenadines, Trinidad and Tobago, United States Virgin Islands., Amerika Utara: Meksico, USA (Florida), Amerika Selatan: Argentina, Bolivia, Brazil, Amapa, Amazonas, Bahia, Goias, Maranhao, Parana, Pará, Pernambuco, Rondonia, Sao Paulo, Colombia, Ecuador, French Guiana, Guyana, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuela, Oceania: Australia, Queensland,

Pengendalian

• Cara Mekanis
Tanaman yang terinfeksi harus dimusnahkan dari lahan, agar tanaman yang masih sehat tidak tertular.
• Cara Biologi
Nematoda Steinernema carpocapsae dapat mengendalikan larva dan dewasa M. hemipterus. Hal tersebut sudah pernah diuji cobakan di Florida.
Penggunaan cendawan Beauveria bassiana untuk mengendalikan M. hemipterus telah dievaluasi di lapang di daerah Costa Rica sejak tahun 1992. Formulasi cendawan patogen pada substrat beras atau tepung dapat diaplikasikan untuk memerangkap serangga tersebut. Hasilnya tingkat kematian M. hemipterus mencapai 54% – 80% setelah 15 hari.
• Cara Kimia
Pengendalian secara kimiawi untuk serangga dewasa M. hemipterus dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida yang berbahan aktif karbosulfan, imidachloprid.