LALAT PENGOROK DAUN

Lalat Pengorok Daun : Liriomyza chinensis.
Famili : Agromyzidae
Ordo : Diptera

901111-12_01022020_1580571269_lalat-peng-daun

Morfologi/Bioekologi

Telur berwarna putih bening, berukuran 0,28 mm x 0,15 mm, dan lama stadium telur berlangsung antara 2 – 4 hari. Jumlah telur yang diletakkan serangga betina selama hidupnya berkisar 50 – 300 butir, dengan rata-rata 160 butir. Telur diletakkan dalam jaringan daun melalui ovipositor.
Larva yang baru keluar, berwarna putih susu atau putih kekuningan, segera mengorok jaringan mesofil daun dan tinggal dalam liang korokan selama hidupnya. Stadium larva antara 6 -12 hari, dan larva yang sudah berusia lanjut (instar 3) berukuran 3,5 mm. Larva instar 3 dapat mengorok jaringan 600 x lipat dari larva insatar 1, dan larva ini kemudian keluar dari liang korokan untuk berkepompong.
Pupa lalat pengorok daun ini umumnya ditemukan di tanah, tetapi pada tanaman bawang merah sering ditemukan menempel pada permukaan bagian dalam dari rongga daun bawang. Stadium pupa antara 9 – 12 hari, lalau keluar menjadi serangga dewasa/imago.
Imago betina mampu hidup selama 6 – 14 hari dan imago jantan antara 3 – 9 hari. Lalat L. Chinensis pada bagian punggungnya berwarna hitam, sedangkan pada lalat L. Huidobrensis dan L. Sativa di bagian ujung punggungnya terdapat warna kuning.

Gejala serangan

Daun bawang yang terserang lalat pengorok memperliharkan gejala bintik-bintik putih akibat tusukan ovipositor, dan berupa liang korokan larva yang berkelok-kelok. Serangan berat dapat mengakibatkan hampir seluruh helaian daun penuh dengan kotoran, sehingga daun menjadi kering dan berwarna cokelat seperti terbakar.

Tanaman inang lain

Lalat L. Chinensis merupakan OPT baru, sehingga sampai saat ini belum banyak dapat diperoleh informasinya tentang tanaman inang lainnya, mungkin dapat menyerang tanaman inang Liriomyza lainnya (L. Huidobrensis, L. Sativa).

Cara pengendalian

Pengendalian secara bercocok tanam, meliputi pengaturan waktu tanam, pergiliran tanaman, budidaya tanaman sehat, penanaman tanaman perangkap (tanaman kacang merah ditanam + 2 minggu sebelum tanaman bawang merah), penanaman varietas toleran (varietas Filipina).

Pengendalian fisik/mekanik, dengan cara penggunaan mulsa plastik; pemotongan daun yang menunjukkan gejala, dikumpulkan kemudian dimusnahkan; pemerangkapan lalat secara masal dengan pemasangan kartu perangkap, kain perangkap dan penyapuan dengan kain berperekat; pemasangan kain kelambu.
Pemanfaatan musuh alami, dari beberapa jenis tabuhan Ascecodes sp. Hemiptarsenus varicornis, Gronotoma sp., dan Opius sp., merupakan parasit yang menyerang larva lalat pengorok daun.
Pengendalian dengan peraturan, melarang masuknya benih atau bagian tanaman lain terutama dari daerah serangan yang dikhawatirkan membawa telur atau larva pengorok daun ke daerah yang masih bebas dari serangan pengorok daun.
Pengendalian kimia, dengan menggunakan pestisida yang diizinkan oleh Menteri Pertanian.