MOLER |
---|
Penyakit Moler : Fusarium oxysporum (Hanz).
Morfologi dan daur penyakit
Cendawan membentuk klamidospora dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Cendawan menginfeksi dengan cara menembus jaringan pada dasar batang tanpa ada luka sebelumnya. Penetrasi dipermudah bila terdapat luka. Serangan cendawan pada umbi sangat lambat sehingga tidak menampakkan gejala, namun setelah disimpan dan bibit ditanam di lapang, maka gejala akan timbul. Kelembaban yang tinggi di dalam tanah akan memacu perkembangan penyakit.
Penyakit ini tersebar di seluruh Pulau Jawa.
Gejala serangan
Gejala pertama ditandai dengan daun menguning. Apabila tanaman dicabut akar mudah ditarik karena pertumbuhan akar tidak sempurna dan membusuk. Pada dasar umbi lapis terdapat cendawan keputih-putihan. Jika umbi lapis dipotong membujur tampak ada pembusukan yang agak berair pada pangkalnya dan meluas keatas lapisan umbi. Tanaman yang terserang daunnya mati dari ujung dengan cepat.
Tanaman inang lain
Tanaman kentang dan tomat.
Cara pengendalian
Pengendalian secara bercocok tanam, dengan menanam benih sehat.
Pengendalian fisik/mekanik, dengan melakukan eradikasi selektif terhadap tanaman yang terserang dan memusnahkannya, menghindari pelukaan umbi saat tanam atau saat panen.
Pengendalian biologi, dengan menggunakan agens hayati Gliocladium sp dalam kompos, yang diberikan dalam lubang tanam pada saat penanaman.
Pengendalian kimia, dengan menggunakan fungisida yang telah diizinkan oleh Menteri Pertanian.